Perpustakaan
Suatu senja, di sebuah jalan menuju rumah....
“kamu tau gak?”
“apaan? Gak taulah. Kan kamu belum bilang”
“ Gini. Ada cerita menarik banget. Ada dua cerita, mau A
atau B?”
“dua-duanya”
“pilih dulu”
“aku pilih K. Kamu hehe”
“Gombaaaal. Gak ada pilihannya. Jadi, A atau B?”
“A aja deh”
“Sip. Jadi begini ceritanya :
dulu banget, waktu kamu lagi sibuk-sibuknya. Aku gak pernah berani menyapa
kamu. kalau ada kamu, aku selalu menghindar, mencari jalan yang berbeda. Aku enggak
mau merusak fokus kamu. lalu, sekitar sebulan kemudian, sebenarnya kita ketemu
diperpustakaan. Aku melihatmu masuk sendirian dan duduk dipojok ruangan. Kamu berada
satu meter di arah sebelah kiriku, namun dibatasi sebuah tirai. Saat itu, aku
lagi bercanda dengan temanku. Aku bercerita dengan suara lebih besar sedikit
biar kamu tau aku ada disana juga. Namun, kamu sedikitpun tidak menoleh,
apalagi menyapa, dan apalagi menghampiri. Lalu tiba-tiba, kamu pergi, tanpa
menyapa sedikitpun. Aku buru-buru memanggil nama kamu. tapi kamu seperti tidak
mendengar suaraku dan tetap melangkah pergi”
“Terus?”
“tamat”
“Udah begitu aja ceritanya? perpustakaan
mana? Bukannya kampus kita beda ya?”
“iyaaa beda, karena semua itu cuma
ada dalam mimpi”
Bahkan didalam mimpipun, aku gak bisa menyapa dan mengajak kamu
ngobrol. Apalagi didunia nyata, aku lebih enggak berani, takut mengganggu.
Kamu, apa kabar?