My Spirit of Life

                Aku tidak pernah memikirkan menjadi salah satu ketua organisasi. Tidak pernah terobsesi sama sekali. Karena ditahun pertama aku kuliah dan bergabung dalam organisasi BEM KMFA UGM, aku menyadari bahwa menjadi ketua itu berat. Makanya aku cenderung pasif saat di forum-forum BEM, rapat dan sebagainya. Jadi pendiam dan malas mengeluarkan pendapat hanya karena takut jadi ketua. Ikut organisasi sih oke, karena nantinya IPK saja tidak cukup untuk memberikan kesuksesan. Tapi kalau untuk jadi ketua jangan sampai deh. Itu pikiranku disaat pertama kali kuliah. Namun, semuanya berubah ketika mendapatkan pembinaan di asrama PPSDMS.

              Setelah setahun menjadi anggota BEM KMFA UGM sebagai staff media dan Informasi akhirnya di tahun kedua aku tidak melanjutkannya lagi. Hal ini dikarenakan aku memiliki keinginan untuk bergabung di organisasi yang lebih menantang, tingkat universitas, yaitu BEM KM UGM. Alasannya sederhana, aku ingin punya teman yang berasal dari fakultas yang berbeda. Karena tentunya mereka memiliki pemikiran-pemikiran berbeda, sehingga bisa tahu banyak hal dan pastinya punya teman lebih banyak. Kalau ikut organisasi di farmasi terus, obrolan di luar masalah organisasi adalah tentang laporan, praktikum dan semacamnya. Sehingga ada rasa ingin lepas dari obrolan seperti itu karena sudah selalu diobrolin dikelas juga. 

                   Ditahun kedua, aku diterima menjadi staff di Departemen Ekonomi mahasiswa BEM KM UGM. Kenapa milih departemen tersebut? Alasannya sederhana, karena aku ingin belajar jadi pengusaha. Yaaah, namanya juga mahasiswa, lagi senang-senangnya mencari jati diri. Tapi ternyata, lagi-lagi tempat ini sepertinya tidak cocok denganku. Aku belum merasa nyaman. Ditahun ketiganya, akupun tidak melanjutkan ada di organisasi tersebut lagi. Namun ada satu hal yang aku syukuri. Dengan bergabungnya aku di organisasi ini, aku menemukan seorang teman yang bernama Fitriani Kembar. Dia adalah mahasiswi FISIPOL UGM jurusan kesejahteraan Masyarakat. Seusai mengadakan event Gadjah Mada Socioenterpreneurship challenge (GAMA SEC), Fitri mengajakku untuk membentuk sebuah organisasi pemberdayaan sosial yang berbasis bisnis. Namanya Dreamdelion Yogyakarta. Kami tidak hanya berdua, tapi ada sebanyak 7 orang yang menjadi Founder Dreamdelion Yogyakarta ini. organisasi ini masih aku ikuti sampai sekarang, dimulai sejak oktober 2012. Ada banyak sekali cerita dalam bergabung di dreamdelion dan semuanya sangat memberikan pelajaran berarti. Aku banyak belajar dan dreamdelion dan seperti menemukan diriku sendiri disini. Walaupun aku menyadari bahwa kontribusiku di dreamdelion masih sangat sedikit.

Dreamdelion Yogyakarta

Yes, We are seven icon of Dreamdelion Yogyakarta :D

Pameran Pertama kali di Fakultas Peternakan UGM di salah satu eventnya PPSDMS
                  Selanjutnya tahun keempat. Aku diminta untuk menjadi perwakilan fakultas farmasi untuk menjadi senat di Universitas. Akupun menyanggupinya. Aku mulai menyiapkan berkas dan essay. Namun, memang tidak jodoh. Entah kenapa waktu itu ada mata kuliah yang ekstend beberapa menit, padahal sudah mendekati deadline. Alhasil, saat aku mengumpulkan berkas ternyata telat dan tidak ada dispensasi sedikitpun. Dari kejadian tersebut aku belajar untuk lebih menghargai waktu dan mencoba untuk tidak menjadi deadliner lagi. Tanpa kita tahu, bisa jadi ada saja kejadiaan yang menghambat langkah yang menyebabkan kita tidak tepat waktu. Aku juga merasa menyesal dan merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi amanah dari teman-teman lembaga. Namun, satu hal yang aku yakini bahwa apapun akan ada hikmahnya.
Ditahun ketiga, akupun mendaftarkan diri sebagai perwakilan kelas di Lembaga Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Karena pada saat itu kasusnya adalah tidak ada calonnya. ya sudah akupun merelakan diri untuk menjadi anggota senat. Setelah mengumpulkan semua persyaratan lengkap, akhirnya resmi menjadi anggota SM KMFA 2014 yang ditetapkan oleh KPRM. 

              Sekitar bulan Maret 2014, rapat perdana anngota SM KMFA 2014 di mulai. Agenda hari itu adalah perkenalan, sharing dengan ketua lama, dan terakhir pemilihan ketua baru. Di sore itu, dan didalam lingkaran kecil itu, aku terpilih menjadi ketua SM KMFA 2014. Saat itu aku mengatakan pada teman-teman yang lain bahwa aku sangat-sangat membutuhkan bantuan mereka. jujur saja, aku belum punya pengalaman sedikitpun dibidang legislasi. Namun aku berjanji akan belajar dan memberikan yang terbaik serta insyaAllah mencoba memberikan perubahan positif, ke arah yang lebih baik. Terima kasih sekali kepada Karima Afandi dan Mbak Siti Nurlaila Indriani yang telah mengajarkan banyak hal.
SM KMFA UGM 2014

Postingan populer dari blog ini

Putri Tineke

Selamat Pagi Jogja

Rasa yang Tak terdefenisikan