Buku dan Sang Pena

Banyak yang mengira bahwa buku dan pena adalah sahabat yang selalu akrab. Ternayata tidak juga.
Lihatlah hari ini, mereka sedang bertengkar. Sore itu yang sedang berpadu langit jingga, sebenarnya pertengkaran itu biasa saja sih, namun buku sudah lelah dengan pena.

sore itu, pena mulai menggoreskan butir-butir tintanya di kertas kosong lembar buku

"Hei....hei pena. Kamu mau menuliskan cerita apa lagi hari ini?" selidik buku.

"Tenang buku, Tolong jangan banyak tanya. aku kan pemalu -___-", jawab pena

"aku cuma penasaran, aku bingung membaca cerita yang kamu tulis. sangat membingungkan sekali sampai-sampai aku tidak pernah mengerti. sebenarnya kamu ingin membuat cerita seperti apa? tolong beri tahu aku", buku mulai kesal.

"Rahasia!!"

"selalu begitu, kenapa aku tidak boleh tau?", buku semakin kesal.

"kalau kamu tahu, nanti jadi tidak seru lagi"

"lagi-lagi itu, lelah dan bimbang deh", buku jadi malas untuk peduli.

"pada waktunya yaa...."

"sebenarnya aku hanya ingin memastikan kepada kamu, bahwa aku hanya ingin menjadi buku yang berisi cerita dengan akhir yang bisa membahagiakan orang lain. Itu saja", tegas buku.

"jangan terlalu banyak berharap, bukuu!"

"Hmmm....ya udah selesaikan saja cerita hari ini, lalu besok langsung tulis next Chapter-nya aja. Aku penasaran pada akhirnya aku akan menjadi cerita seperti apa".

Postingan populer dari blog ini

Putri Tineke

Selamat Pagi Jogja

Rasa yang Tak terdefenisikan