Pernah Ada

Terlalu lama mengambil jeda untuk merangkai kata, nyatanya membuat diri segan menyampaikan cerita seperti biasa.

Ternyata, saat lama meninggalkan dunia menulis, otak dan hati ini rasanya berat, seperti menanggung beban memori yang meluap. 

Sayang, enggak semua cerita penting buat orang lain. Sayangnya, tulisan ini bertujuan untuk membantu diri sendiri.

Di sebuah tempat, yang sempat aku kira rumah, nyatanya tak lagi nyaman untuk menyampaikan setiap ceritaku yang ditutur dengan gaya yang tidak mengikuti alur masa kini. Apa itu algoritma, apa itu memahami audiens. Masih sulit aku cerna apalagi aku usahakan dengan semaksimal mungkin. Entahlah...

Akhirnya aku menyadari bahwa untuk sampai menulis dengan niat memahami apa yang orang lain suka dan butuhkan, menjadi sesuatu yang berat. Padahal dengan ikhlas, semuanya akan ringan. 

Saat ini, aku menulis masih dalam tahapan mengenal diri sendiri terlebih dahulu, mendengar kata hati dengan lebih jelas.

Jadi, boleh tidak, kalau aku hanya menulis untuk aku sendiri? 

Dan, akhirnya aku kembali ke tempat ini. Tempat dimana aku bisa menulis dengan seadanya, sesederhananya, tanpa perlu banyak orang tahu. Tanpa perlu dibagus-baguskan kata-katanya. Faktanya, aku memang tak piawai dalam merangkai kata, hanya saja suka bercerita.

Maaf bila, mungkin banyak tulisan yang tidak kamu butuhkan...kamu cukup tahu kalau aku pernah ada. 
Kalau ada satu dua yang bisa membantu kamu, tentunya itu sudah lebih dari cukup.

Postingan populer dari blog ini

Putri Tineke

Selamat Pagi Jogja

Dari Yang di Tinggalkan