Apakah mimpi itu masih hidup?
Suatu hari, seseorang menanyakan
“Nisa, Gak pengen profesi di ITB?”
Terdiam sejenak
“Profesi di ITB? Hmmm, pengen sih tapi bayarannya mahal. Kasian
orang tua. Tetap di UGM aja deh.”
“Oh iya sih, semoga yang terbaik buat Nisa. Dua-duanya baik
kok”
Sejak
saat itu, terus kepikiran. Ngomong sama diri sendiri.
Nisa, kamu punya kesempatan loh.
Bukannya kamu dulu sejak SMA pengen banget masuk Farmasi ITB? Bukannya waktu
itu sampai udah disiapin kamar di asrama aceh Bandung?
Kamu sampai mencoba 3X loh, SNMPTN
Undangan gak lulus, SNMPTN Tulis 2011 Gak lulus, SNMPTN tulis 2012 Gak lulus
juga. Sedih amat sih, sesusah itu kah
masuk ITB? Coba aja dulu gak milih diskonan yang 75%, apa mungkin bisa lulus?
Yaaah gak ada yang tau, mungkin
kamu emang jodohnya di Farmasi UGM sa…
UGM juga kampus bagus, lebih bagus malah dari ITB :P
Sejak semester 2. aku sudah menerima dan sangat bersyukur
bisa kuliah di UGM. Dengan segala suka dan dukanya selalu dihadapi dengan
bahagia. Hingga saat ini, semester 8 yang insyaAllah akan lulus agustus 2015
ini. awalnya enggak kepikiran buat pindah kampus, Toh Pendidikan profesi di
Universitas manapun sama aja, bakalan susah hehe.
Tapi, sejak pertanyaan itu, jadi bimbang.
Semoga Allah memberikan petunjuk ke jalan yang terbaik.
jadi ingat kata-kata yang sering aku ulang-ulang : Kadang, ketika kita sudah mengikhlashkan sesuatu untuk pergi, maka dia akan kembali.
Dulu, aku sudah mengikhlashkan dan menerima bahwa aku tidak
akan pernah bisa menjadi mahasiswa ITB, tapi sekarang kesempatan untuk kuliah
disana terbuka kembali. Masuk ke pendidikan apoteker ITB?
Bayarannya juga enggak 55juta J
AMBIL?
Biar waktu yang menentukan. Kalau kali ini lulus beasiswa,
diizinkan orang tua dan bisa lulus tes yang katanya tersusah se-asia tenggara
itu. mungkin mimpi itu bisa terwujud, bismillah…
Jadi ingat, Entah kenapa, tiap kali main ke ITB itu, auranya beda, waktu
jalan dari pintu masuk yang dikiri sampe ke sabuga, ada aura-aura yang beda,
halah lebay hehe…apa itu bahasa alam yang memanggil untuk datang suatu saat nanti?
Pernah, sekitaran bulan januari atau februari 2014, pertama
kali liat ITB, terus air mata ini meleleh waktu jalan-jalan di halaman ITB. Kenapa dulu gak berjuang lebih
keras, biar bisa kuliah disini. Ah sudahlah….aku yakin, rencana Allah itu akan
selalu lebih indah…